Ekspansi kekaisaran
Penjajahan Indonesia sejalan dengan ideologi ekspansionis Jepang yang dikenal sebagai "Kawasan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya." Jepang memang bermaksud menciptakan blok negara-negara Asia di bawah kepemimpinannya untuk melawan dominasi Barat.
Hanya orangTanpa orang
PotretSeluruh tubuhProfilPotret lebih lebar
Hanya orangTanpa orang
PotretSeluruh tubuhProfilPotret lebih lebar
Jepang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, sejak 1942 hingga 1945. Pertanyaannya, mengapa Jepang menjajah Indonesia? Apa alasan di balik penjajahan tersebut?
Dirangkum dari buku Sejarah SMA/MA Kelas XI-IPS dan berbagai sumber lainnya, ada beberapa alasan utama mengapa Jepang memutuskan untuk menjajah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal mula Jepang masuk ke Indonesia
Jepang pernah berambisi menguasai Asia pada 1930 hingga 1940-an. Kemudian pada 1942 hingga 1945, Jepang masuk dan menduduki Indonesia untuk menjajah.
Jepang menjajah wilayah Hindia-Belanda (sebutan Indonesia sebelum merdeka) diawali dengan serangan secara mendadak ke pangkalan angkatan laut Amerika Serikat, Pearl Harbour di Hawaii pada 7 Desember 1941.
Serangan ini menjadi bagian dari upaya Jepang untuk menunjukkan kekuatannya dan membangun kekuasaan di wilayah Asia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dinilai sebagai ancaman yang mengganggu Jepang dalam melakukan ekspansi ke negara Asia. Maka, Jepang menyerangnya di Pearl Harbour.
Setelah Pearl Harbour, Jepang berhasil menghancurkan pangkalan militer AS di Filipina. Mereka lantas terus bergerak ke selatan hingga ke Hindia-Belanda pada 11 Januari 1942.
Jepang masuk melalui Tarakan, Kalimantan Timur, dan langsung menduduki kota ini. Tak lama setelah itu, mereka memperluas kekuasaan ke Balikpapan hingga Banjarmasin.
Tak puas dengan Kalimantan, mereka memperluas daerah jajahan ke Ambon dan Palembang pada Februari 1942.
Wilayah demi wilayah yang diduduki Jepang mengantarkan mereka ke Pulau Jawa. Kemudian, pasukan Jepang mendarat di tiga titik yakni Teluk Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat), dan Kragen.
Propaganda anti-barat
Jepang memanfaatkan sentimen anti-kolonial yang sudah ada di Indonesia. Mereka mempromosikan diri sebagai "saudara" yang datang untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda
Akan tetapi, pada kenyataannya Jepang hanya menggantikan posisi Belanda sebagai penjajah di Indonesia. Pada 1944, Jepang mulai kewalahan menghadapi sekutu di Hindia Belanda. Kondisi mereka kian terdesak setelah muncul pemberontakan dari penduduk lokal Indonesia.
Jepang pun makin tak berdaya setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom di Hiroshima pada 6 Agustus dan Nagasaki pada 9 Agustus, hingga mereka akhirnya menyerah ke Sekutu.
Demikianlah alasan mengenai mengapa Jepang menjajah Indonesia. Penjajahan Jepang atas Indonesia memang didorong oleh kombinasi faktor ekonomi, strategis, dan ideologis.
Meskipun relatif singkat dibandingkan dengan penjajahan Belanda, periode ini memiliki dampak yang signifikan pada sejarah Indonesia, termasuk mempercepat proses menuju kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Kebutuhan tenaga kerja
Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar untuk mendukung upaya perangnya. Indonesia dengan populasi yang besar, dilihat sebagai sumber tenaga kerja yang potensial, baik untuk proyek-proyek di Indonesia sendiri maupun untuk dikirim ke luar negeri.
Oleh karena itu selama menjajah Indonesia, Jepang menerapkan sistem kerja paksa atau yang dikenal romusa terhadap rakyat.
Alasan Jepang menjajah Indonesia
Berikut alasan utama mengapa Jepang menjajah Indonesia, seperti dihimpun dari berbagai sumber.
Indonesia kaya akan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan Jepang untuk mendukung upaya perangnya. Minyak bumi, karet, dan bahan baku lainnya menjadi incaran utama.
Jepang, yang kekurangan sumber daya alam, melihat Indonesia sebagai "tambang emas" untuk memenuhi kebutuhan logistiknya. Tak hanya itu, Jepang juga berusaha memobilisasi penduduk Indonesia untuk membantu mereka dalam Perang Dunia II.
Lokasi Indonesia strategis
Secara geografis, Indonesia memiliki lokasi yang strategis. Dengan menguasai Indonesia, ini berarti Jepang dapat mengendalikan jalur pelayaran penting antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Lokasi yang strategis ini memberikan keuntungan besar bagi militer Jepang secara signifikan dalam menghadapi pasukan sekutu.